Dalam pertemuan dengan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Gerakan Non-Blok (NAM) menyatakan dukungan penuh terhadap program energi nuklir Iran.
Duta Besar Iran untuk IAEA, Reza Najafi membacakan pernyataan yang dikeluarkan oleh gerakan 120 anggota itu dalam pertemuan di ibukota Austria, Wina, Rabu (4/6/14).
Pernyataan itu menggarisbawahi hak semua negara untuk mengembangkan, meneliti dan memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan damai serta mengutuk setiap diskriminasi dalam hal ini.
"Tidak ada masalah yang harus ditafsirkan dengan cara yang mengarah pada penolakan atau pembatasan hak-hak negara dalam mengembangkan energi nuklir untuk tujuan sipil," ungkap pernyataan itu
Pernyataan itu lebih lanjut mencatat, "Pilihan dan keputusan semua negara, termasuk Republik Islam Iran, mengenai aplikasi damai energi nuklir...merupakan kebijakan yang harus dihormati."
NAM juga menyambut kerjasama erat Iran dengan IAEA sebagaimana ditegaskan dalam laporan terbaru ketua IAEA.
Dalam pertemuan triwulan Dewan Gubernur IAEA, Senin (2/6), Yukiya Amano memuji keterlibatan substantif Iran dengan badan nuklir PBB itu dalam mengklarifikasi isu-isu nuklirnya.
Gerakan NAM juga memuji pertemuan teknis 20 Mei antara Iran dan IAEA November tahun lalu. Negara-negara anggota NAM juga menyerukan diplomasi, dialog dan negosiasi substantif tanpa syarat untuk mencapai solusi yang komprehensif dan menjanjikan dala, masalah nuklir Iran.
Duta Besar Iran untuk IAEA, Reza Najafi membacakan pernyataan yang dikeluarkan oleh gerakan 120 anggota itu dalam pertemuan di ibukota Austria, Wina, Rabu (4/6/14).
Pernyataan itu menggarisbawahi hak semua negara untuk mengembangkan, meneliti dan memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan damai serta mengutuk setiap diskriminasi dalam hal ini.
"Tidak ada masalah yang harus ditafsirkan dengan cara yang mengarah pada penolakan atau pembatasan hak-hak negara dalam mengembangkan energi nuklir untuk tujuan sipil," ungkap pernyataan itu
Pernyataan itu lebih lanjut mencatat, "Pilihan dan keputusan semua negara, termasuk Republik Islam Iran, mengenai aplikasi damai energi nuklir...merupakan kebijakan yang harus dihormati."
NAM juga menyambut kerjasama erat Iran dengan IAEA sebagaimana ditegaskan dalam laporan terbaru ketua IAEA.
Dalam pertemuan triwulan Dewan Gubernur IAEA, Senin (2/6), Yukiya Amano memuji keterlibatan substantif Iran dengan badan nuklir PBB itu dalam mengklarifikasi isu-isu nuklirnya.
Gerakan NAM juga memuji pertemuan teknis 20 Mei antara Iran dan IAEA November tahun lalu. Negara-negara anggota NAM juga menyerukan diplomasi, dialog dan negosiasi substantif tanpa syarat untuk mencapai solusi yang komprehensif dan menjanjikan dala, masalah nuklir Iran.
0 komentar:
Posting Komentar