Kamis, 26 Juni 2014

Dian Wirengjurit: Hubungan Iran-Indonesia Kesetaraan dan Menghormati

Duta Besar Indonesia untuk Iran, Dian Wirengjurit mengatakan, hubungan Indonesia dan Iran diberbagai bidang terutama Iptek dan Teknologi terjalin atas dasar kesetaraan, saling menghormati dan tanpa syarat. Kondisi ini menurutnya, berbeda dengan kerjasama antara negara-negara Barat yang selalu mendikte dan syarat yang memberatkan.

Pernyataan itu diutarakan oleh Bapak Duta dalam sambutan pertemuan dan ramah tamah dengan Mentri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta di Tehran pada Rabu sore, 25/06/14, di Wisma duta, di Tehran. 

Dikatakannya, Iran adalah negara yang tidak bergantung dengan negara lain, dan mampu berdiri sejajar dengan negara-negara maju di dunia diberbagai bidang termasuk, riset dan teknologi. Ditambahkannya, kemajuan teknologi Iran tersebut bisa ditransfer ke Indonesia tanpa syarat.

"Iran negara yang tidak bergantung dengan negara lain, dan merupakan salah satu negara penuh peradaban yang bisa mentransfer kemajuannya ke Indonesia, dan bisa mempertahankan hubungan kesetaraan tanpa syarat."

Kerjasama di bidang riset dan iptek antara Indonesia dengan Iran secara resmi dimulai pada tahun 2006 yang ditandai dengan penandatantangan Nota Kesepahaman antara Menteri Riset dan Teknologi saat itu, Kusmayanto Kadiman dengan Menteri Luar Negeri Iran, di hadapan presiden SBY dan Presiden Mahmoud Ahmadinedjad. 

Sejak itu, kedua negara membentuk Joint Committee Meeting (JCM) on Research and Technology yang sampai saat ini telah bertemu sebanyak empat kali baik di Iran maupun di Indonesia untuk membicarakan perkembangan kerja sama di bidang riset dan iptek. Kerjasama kedua negara diarahkan kepada iptek sebagai solusi atas permasalahan global saat ini.

Satu dari empat ahli riset dari perwakilan Kementrian Indonesia yang dipimpin langsung oleh Menristek Gusti Muhammad Hatta itu dalam bincang-bincang dengan Islam Times mengatakan, selama ini Indonesia dan Iran memfokuskan kerjasama riset dan ipteknya dalam beberapa bidang, termasuk ilmu kebumian, ruang angkasa, nanoteknologi, teknologi kedirgantaraan, ilmu kedokteran dan sel punca, serta bioteknologi.

0 komentar:

Posting Komentar