antan utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah Lakhdar Brahimi dalam sebuah pernyataan mengatakan kerusuhan yang melanda Irak berasal dari kelalaian masyarakat internasional atas konflik di negara Suriah.
"Ini adalah aturan terkenal: konflik semacam ini (di Suriah) tidak hanya terbatas dalam sekat satu negara," kata Brahimi kepada AFP, Ahad, 15/06/14.
"Masyarakat internasional, "sayangnya mengabaikan masalah Suriah, dan tidak membantu menyelesaikannya. Dan ini adalah hasilnya," tegas Brahimi, yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil PBB- Liga Arab untuk Suriah pada bulan Mei lalu.
Politikus gaek asal Aljazair itu pernah menjabat sebagai utusan khusus PBB untuk Irak pada tahun 2004, setelah invasi pimpinan AS yang menggulingkan rezim diktator Saddam Hussein.
Kepada Dewan Keamanan PBB pada bulan November Brahimi mengatakan, aktivitas teroris Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), sepuluh kali lebih aktif di Irak daripada di Suriah."
Brahimi juga mengakui bahwa komunitas minoritas Irak Sunni Arab lebih cenderung mendukung ekstrimis, bukan karena mereka adalah elemen Takfiri, tetapi karena musuh-musuh saya adalah teman saya.
Brahimi menambahkan, Iran, sekutu utama pemerintah di Baghdad, mendapatkan tempay di wilayah tersebut.
Mosul, kota kedua Irak, jatuh ke tangan Takfiri ISIS pada tanggal 10 Juni, yang dilanjutkan untuk menguasai Tikrit, yang terletak 140 kilometer (87 mil) barat laut dari ibukota Baghdad.
Akibat penyerangan brutal Takfiri ISIS ini, kelompok HAM mengatakan sekitar setengah juta warga Irak tewas atau melarikan dari wilayah sekitar Mosul.
"Ini adalah aturan terkenal: konflik semacam ini (di Suriah) tidak hanya terbatas dalam sekat satu negara," kata Brahimi kepada AFP, Ahad, 15/06/14.
"Masyarakat internasional, "sayangnya mengabaikan masalah Suriah, dan tidak membantu menyelesaikannya. Dan ini adalah hasilnya," tegas Brahimi, yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil PBB- Liga Arab untuk Suriah pada bulan Mei lalu.
Politikus gaek asal Aljazair itu pernah menjabat sebagai utusan khusus PBB untuk Irak pada tahun 2004, setelah invasi pimpinan AS yang menggulingkan rezim diktator Saddam Hussein.
Kepada Dewan Keamanan PBB pada bulan November Brahimi mengatakan, aktivitas teroris Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), sepuluh kali lebih aktif di Irak daripada di Suriah."
Brahimi juga mengakui bahwa komunitas minoritas Irak Sunni Arab lebih cenderung mendukung ekstrimis, bukan karena mereka adalah elemen Takfiri, tetapi karena musuh-musuh saya adalah teman saya.
Brahimi menambahkan, Iran, sekutu utama pemerintah di Baghdad, mendapatkan tempay di wilayah tersebut.
Mosul, kota kedua Irak, jatuh ke tangan Takfiri ISIS pada tanggal 10 Juni, yang dilanjutkan untuk menguasai Tikrit, yang terletak 140 kilometer (87 mil) barat laut dari ibukota Baghdad.
Akibat penyerangan brutal Takfiri ISIS ini, kelompok HAM mengatakan sekitar setengah juta warga Irak tewas atau melarikan dari wilayah sekitar Mosul.
0 komentar:
Posting Komentar