Minggu, 30 Maret 2014

Sayyid Hassan Nasrallah Peringatkan Bahaya Takfiri

Terkait dengan masalah Suriah, Sayyid Nasrallah mengatakan, "Mereka mengatakan bahwa pertempuran di Suriah membuka pintu depan Israel untuk mengobarkan perang melawan Libanon, kami memberitahu mereka, bahwa mereka keliru!," tegasnya pada Sabtu malam, 29/03/14, dalam pidato yang disiarkan televisi al-Manar sehubungan dengan peluncuran Forum Kebudayaan dan Sastra Jabal Amel di Ainatha.

"Israel tahu betul, Perlawanan tidak hanya semakin kuat, tetapi lebih kuat hari ini, dan lebih mampu pada indiidu, finansial, dan tingkat militer. Dan hal ini lebih siap untuk meraih kemenangan.

Lebih lanjut, Sayyid Nasrallah mengatakan, perlawanan berhasil membebaskan tanah-tanah ketika seluruh dunia gagal mencapai ini.

"Perlawanan berhasil membebaskan tahanan dari penjara-penjara Israel, dan disemen Libanon sebagai bangsa yang kuat dalam persamaan regional.

Menurut Sayyid Nasrallah, para pejuang Hizbullah pertama kali memasuki negara tetangga untuk mempertahankan makam Sayyidah Zainab as.

"Kami tidak melanggar kedaulatan Suriah. Kami masuk setelah mendapat persetujuan kabinet Suriah," ungkapnya.

"Tapi hari ini, ada satu negara yang mempersiapkan diri untuk memasuki negara lain dan melanggar kedaulatan untuk mempertahankan makam yang bahkan tidak terkenal, (mengacu serangan Turki ke Suriah, red)," tambahnya.

"Masalah di Suriah adalah posisi politik kita, dan bukan intervensi militer kita yang datang setelah intervensi semua orang. Sejak hari pertama kami sudah katakan, kami tidak berkonflik disini, maupun terkait dengan penggulingan rezim atau pemerintah."

"Sejak awal kita berbicara tentang solusi politik, sementara rezim-rezim Arab ingin menggulingkan pemerintahan," kata Sayyid Nasrallah.

"Setelah tiga tahun keputusan KTT Arab (Rabu 27/03/14, red), semua berbicara tentang solusi yang sama. Mereka butuh waktu tiga tahun untuk mengatakan apa yang seharusnya dikatakan sejak hari pertama," tambahnya.

Sekali lagi, Nasrallah menegaskan dan memperingatkan untuk melawan bahaya Takfiri.

"Kami mengatakan sejak awal, apa yang terjadi di Suriah merupakan subyek seluruh wilayah atas bahaya Takfiri. Dan Anda bilang itu tentang hak asasi manusia dan revolusi!.

"Beberapa orang Libanon belum menyadari bahwa apa yang terjadi di Suriah adalah ancaman bagi negara," tegasnya.

"Saya meminta Anda untuk mempertimbangkan kembali sikap Anda dan mengevaluasi kembali apa yang telah terjadi. Masalah di Libanon adalah, Hizbullah terlambat untuk bergabung dalam perang di Suriah, dan masalah Anda adalah, Anda masih di tempat Anda dan tidak pergi berperang di negeri ini." Tegasnya

0 komentar:

Posting Komentar