Minggu, 30 Maret 2014

Elemen Takfiri Paling Berbahaya di Libanon Tewas

Buronan dari elemen Takfiri Sami Ahmed al-Atrash tewas di rumah sakit setelah terluka parah dalam baku tembak dengan tentara Libanon yang menggerebek rumahnya di dekat Arsal di perbatasan lembah Bekaa.

Tewasnya buronan nomer wahid dan paling berbahaya pemerintah Libanon itu dilaporkan oleh National News Agency (NNA), pada Kamis, 27/03/14.

"Atrash menjadi burunon atas beberapa surat perintah penangkapan," lapor NNA.

Tentara kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa, setelah penyelidikan, Direktorat Intelijen berhasil menemukan keberadaan teroris berbahaya Sami al-Atrash di kota Arsal.

"Atrash memberondong patroli militer yang menggerebek lokasi di kota, dan meminta untuk menyerahkan diri," kata pernyataan itu dan menambahkan, "Ia kemudian tewas karena luka yang dideritanya dalam bentrokan itu.

"Teroris buronan yang terbunuh itu tertuduh mempersiapkan mobil bermuatan bom, menembakkan roket dan mortir di desa-desa dan kota-kota Libanon , menculik warga negara, terlibat dalam pembunuhan empat warga di Arsal di Wadi Rafeq dan beberapa tentara di Arsal di Wadi Hmayyed. Dia juga merencanakan untuk membunuh seorang perwira dengan bahan peledak," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, NNA dalam laporannya melanjutkan, tentara melakukan serangan lain di Arsal dan menangkap para buronan bernama Ali Younis Ezzeddine dan saudaranya, Nasser Mohammed dan delapan warga Suriah.

Nama Sami al-Atrash disebutkan untuk pertama kalinya dalam laporan media dan menyebut ia bekerja sama dengan Sameh Breidi dalam mempersiapkan bom mobil pertama yang meledak di pinggiran selatan Beirut Bir al-Abed di kubu Hizbullah.

Bulan lalu, Hakim Investigasi Militer, Nabil Wehbe mengintrogasi seorang ulama Takfiri Sheikh Omar al-Atrash dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya.

Omar al-Atrash adalah sepupu dari Omar al- Atrash, tersangka utama dalam pemboman di Rweiss dan Bir al-Abed yang dilaporkan tewas dalam ledakan bom mobil saat fajar pada 11 Oktober 2013.

0 komentar:

Posting Komentar