Juru Bicara Parlemen Iran Ali Larijani telah memuji kemampuan defensif gerakan perlawanan Libanon Hizbullah, mengatakan rezim Zionis Israel tidak berani untuk memulai perang baru terhadap Lebanon.
Berbicara dengan Al-Mayadeen TV pada hari Minggu (10/3/14), Larijani mengatakan bahwa Hizbullah memiliki pengalaman dan kekuatan yang cukup untuk membela Libanon, dan Tel Aviv tidak berani untuk mengulangi kesalahan masa lalu mereka dengan membuka perang baru terhadap Lebanon.
Rezim Tel Aviv meluncurkan dua perang di Lebanon pada tahun 2000 dan 2006. Sekitar 1.200 warga Libanon, kebanyakan warga sipil, tewas dalam Perang 33 hari tahun pada tahun 2006.
Bagaimanapun, pejuang Hizbullah berhasil mengalahkan pasukan Israel dan Tel Aviv terpaksa mundur tanpa mencapai salah satu targetnya.
Israel bertujuan untuk merusak keamanan dan stabilitas di Timur Tengah, dan kewajiban negara-negara Islam untuk mengembalikan stabilitas di kawasan tersebut, kata anggota parlemen Iran lebih lanjut.
Mengomentari hubungan antara Iran dan Arab Saudi, Larijani mengatakan Teheran tidak melihat adanya alasan untuk konfrontasi dengan Riyadh, meskipun ada perbedaan dalam pendekatan dan sudut pandang.
Dia mengatakan bahwa Iran dan Saudi Arabi berbagi "banyak kepentingan bersama", menambahkan upaya ini harus dilakukan berdasarkan kesamaan dan strategi dalam rangka meningkatkan persatuan di antara negara-negara Islam.
Pekan lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani menekankan tekad negara untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Muslim tetangga, mengatakan kerja sama antara Iran dan Arab Saudi akan menjadi kunci keamanan regional.
0 komentar:
Posting Komentar