Fatwa yang dikeluarkan Pemimpin Tinggi Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid
Ali Khamenei yang menentang produksi dan penggunaan senjata nuklir
merupakan roadmap kegiatan nuklir Republik Islam dan hal ini menunjukkan
niat baik Iran pada dunia, kata juru bicara senior Iran.
"Pemimpin
Tinggi [Revolusi] mengeluarkan fatwa penting yang menekankankan tidak
diperlukannya proliferasi, penyimpanan dan aplikasi Senjata Pemusnah
Massal (WMD), khususnya senjata atom,” kata Juru Bicara Organisasi
Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi di Tehran, Rabu (19/2/14).
"Oleh
karena itu, ini adalah pesan yang bisa didengar dunia agar mereka tahu
bahwa Republik Islam menentang penggunaan WMD," tambahnya.
Sementara itu, Kamalvandi menggarisbawahi tekad Republik Islam untuk menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Pada
tanggal 22 Februari 2012, Ayatullah Khamenei mengatakan Republik Islam
menganggap bahwa membuat dan memiliki senjata nuklir adalah dosa besar
baik jika dipandang dari logika, agama dan sudut pandang teoritis.
Mantan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehman- Parast
mengatakan pada tahun 2013 bahwa fatwa Ayatullah Khamenei mengikat bagi
Iran sambil menambahkan, "Tidak ada yang lebih penting dalam menentukan
kerangka kerja aktivitas nuklir kami dari pada fatwa Pemimpin [Tinggi
Revolusi].
Kamis, 20 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar