Jumat, 14 Februari 2014

Rahasia Kesuksesan dan Kemajuan Bangsa Iran

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, para pejabat Amerika Serikat berbohong ketika mereka mengatakan bahwa mereka tidak sedang mengejar perubahan pemerintahan di Iran.

"Para pejabat AS, dalam negosiasi dengan para pejabat negara (Iran), mengatakan bahwa kami tidak sedang mencari perubahan rezim di Iran,tetapi mereka berbohong karena jika mereka mampuuntuk melakukan hal itu,maka mereka  sedetikpun tidak akan ragumelakukannya," kata Ayatullah Khamenei dalam pidato dihadapan parakomandan Angkatan Udara Iran di Tehran, Sabtu (8/2).

Rahbar menambahkan, alasan lain di balik ketidakmampuan AS untuk mengubah pemerintahan Islam Iran adalah karena Republik Islam Iran bersandar pada iman, kasih sayang dan kehendak rakyat.

Ayatullah Khamenei lebih lanjut menandaskan, rahasia kesuksesan dan kemajuan bangsa Iran adalah resistensi. Beliau menilai rahasia keamanan nasional sebagai tanda kekuatan nasional.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan bahwa kompromi dengan kekuatan-kekuatan arogan akan membawa tak tentu arah dan menyatakan bahwa kekuatan-kekuatan intervensionis berusaha menempatkan boneka otokratik sebagai pimpinan.

Rahbar menegaskan, rahasia umur panjang Revolusi Islam Iran adalah ketergantungannya pada nilai-nilai Islam.

"Upaya memperoleh independensi tidak harus diterjemahkan sebagai permusuhan dengan seluruh dunia. Independensi berarti perlawanan terhadap kekuatan-kekuatan intervensionis yang tidak menghormati martabat bangsa lain untuk kepentingan pribadi mereka," tegasnya.

Ayatullah Khamenei menekankan bahwa satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah ekonomi negara adalah perhatian terhadap kapasitas dalam negeri dan bukan melihat keluar dan dicabutnya sanksi.

Beliau menambahkan, untuk menyelesaikan masalah tersebut kita tidak bisa berharap dari musuh.

Rahbar menilai bersandar pada kekuatan internal sebagai penyelamat negara dan landasan untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, politik, sosial dan budaya.

sumber: http://indonesian.irib.

0 komentar:

Posting Komentar