Iran adalah sebuah negara dengan peradaban yang mengakar dan menjadi
tantangan kebijakan dominasi budaya Amerika Serikat, demikian pernyataan
analis asal Inggris di kolom situs Press TV.
"Iran berada dalam
posisi sebagai negara yang menantang monokultur yang dominan, bukan dari
posisi rendah, tetapi sebagai wakil dari salah satu peradaban terbesar
dalam sejarah manusia," tulis Daniel Johnson pada hari Rabu, 19/02/14.
Menurutnya, sastra dan seni yang indah Iran adalah senjata terbesar dalam menghadapi upaya menjelekkan dan meremehkan citranya.
Johnson
lebih lanjut menulis, respon Iran terhadap upaya musuh dalam mengipasi
api kebencian, akan dipadamkan dengan air mawar dan jus buah delima,
kiasnya.
Dikatakannya, propagandis perang yang dihembuskan akan
dihantamnya, bahwa jika mereka mencoba membusukan Iran dengan
menggunakan standar kebijakan kotor dunia politik internasional.
"Iran adalah negara terlalu beradab dan tidak gampang digambarkannya sebagai negara barbar yang terpencil," tulis Johnson lagi.
Analis
itu mengatakan, diaspora warga Iran mengambil setiap kesempatan untuk
melestarikan, dan mendidik dunia terhadap prestasi budaya Persia di masa
lalu dan sekarang, tambahnya, dan kecantikannya melampaui batas
nasional, rasial dan agama.
"Miniatur Persia, karpet Persia,
kaligrafi Persia, masakan Persia, bioskop Persia dan puisi Persia –
merupakan salah satu tradisi budaya terkaya di planet ini - semua
terbang dalam menghadapi stereotip palsu tentang Islam, umat Islam dan
Timur Tengah,
Kamis, 20 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar