Kamis, 20 Februari 2014

Iran akan Padamkan Api Kebencian dengan Cinta

Iran adalah sebuah negara dengan peradaban yang mengakar dan menjadi tantangan kebijakan dominasi budaya Amerika Serikat, demikian pernyataan analis asal Inggris di kolom situs Press TV.

"Iran berada dalam posisi sebagai negara yang menantang monokultur yang dominan, bukan dari posisi rendah, tetapi sebagai wakil dari salah satu peradaban terbesar dalam sejarah manusia," tulis Daniel Johnson pada hari Rabu, 19/02/14.

Menurutnya, sastra dan seni yang indah Iran adalah senjata terbesar dalam menghadapi upaya menjelekkan dan meremehkan citranya.

Johnson lebih lanjut menulis, respon Iran terhadap upaya musuh dalam mengipasi api kebencian, akan dipadamkan dengan air mawar dan jus buah delima, kiasnya.

Dikatakannya, propagandis perang yang dihembuskan akan dihantamnya, bahwa jika mereka mencoba membusukan Iran dengan menggunakan standar kebijakan kotor dunia politik internasional.

"Iran adalah negara terlalu beradab dan tidak gampang digambarkannya sebagai negara barbar yang terpencil," tulis Johnson lagi.

Analis itu mengatakan, diaspora warga Iran mengambil setiap kesempatan untuk melestarikan, dan mendidik dunia terhadap prestasi budaya Persia di masa lalu dan sekarang, tambahnya, dan kecantikannya melampaui batas nasional, rasial dan agama.

"Miniatur Persia, karpet Persia, kaligrafi Persia, masakan Persia, bioskop Persia dan puisi Persia – merupakan salah satu tradisi budaya terkaya di planet ini - semua terbang dalam menghadapi stereotip palsu tentang Islam, umat Islam dan Timur Tengah,

0 komentar:

Posting Komentar