Rezim Israel telah goyah karena pemerintah AS secara tidak sengaja
memicu reaksi yang pada akhirnya akan mengirim Zionisme ke dalam tong
sampah sejarah, kata seorang analis, Press TV melaporkan.
"Ungkapan
'wilayah yang diduduki Israel' biasanya mengacu ke Palestina. Tetapi
lebih banyak orang Amerika yang berbicara tentang 'Israelification'
Amerika Serikat dan bertanya-tanya apakah negara mereka juga diduduki,"
tulis Kevin Barrett dalam sebuah kolom di situs Press TV hari Senin
(17/2/14).
Barrett kemudian merujuk acara tahunan Komite Amerika
Israel Urusan Publik (AIPAC) 02-04 Maret nanti di Amerika untuk
merayakan dominasi Zionis dalam politik dan media Amerika.
Tapi
dia mencatat, "Sentimen Anti AIPAC mulai menyebar ke seluruh lapisan
masyarakat Amerika. Bahkan komunitas Yahudi Amerika yang menjadi benteng
pendukung monolitik Israel, sekarang mulai menyuarakan anti Zionisme,"
tulisnya.
Barrett menunjuk beberapa reaksi pejabat Israel dalam
serangan teroris 11 September 2001 di AS yang menewaskan lebih dari
3.000 orang.
"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merayakan
9/11 dengan gembira, 'Ini sangat bagus!' Kemudian Perdana Menteri
Israel Ariel Sharon berkoar-koar, 'Kami telah mengendalikan Amerika dan
orang Amerika tahu itu'. Menurut saksi mata Dmitri Khalezov, gembong
Mossad, Mike Harari yang mendalangi 9/11 membual di dalam pesta
perayaan di Bangkok, Thailand, segera setelah serangan terhadap Amerika
itu [terjadi]."
"Tapi hal ini dan perayaan Zionis lainnya tentang kudeta 9/11 adalah prematur," kata Barrett.
"Sementara
Zionis mencapai tujuan jangka pendek mereka, dimulai dengan upaya AS
menghancurkan tujuh negara dalam lima tahun sesuai rencana Israel Raya,
mereka [AS] secara tidak sengaja memicu reaksi yang pada akhirnya akan
menyapu Zionisme ke dalam tong sampah sejarah," Barrett menyimpulkan.
Analis
intelijen Gordon Duff juga mengatakan Israel terlibat dalam serangan
9/11 di AS dan AIPAC mencoba membredel laporan 28 halaman rahasia
Kongres tentang serangan tersebut.
Insiden 9/11 menargetkan
menara kembar World Trade Center di New York City. Menurut akun resmi
pemerintah AS, dalam serangan 9/11 , 19 teroris al-Qaeda membajak empat
pesawat jet penumpang komersial. Dua ditabrakkan ke Menara Kembar World
Trade Center di New York City dan menewaskan semua penumpang yang ada
did alamnya serta ratusan lainnya di dalam gedung tersebuut. Sementara
pesawat ketiga ditabrakkan ke Pentagon di Arlington, Virginia.
Amerika
Serikat, di bawah Presiden George W. Bush, langsung menyerang
Afghanistan untuk menghapus rezim Taliban yang dituduh menyembunyikan
teroris al-Qaeda yang terlibat dalam serangan tersebut.
sumber : http://www.islamtimes.
Minggu, 23 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar