Sabtu, 15 Februari 2014

PUISI CINTA UNTUK ROSULULLAH SAW

Nafasku tersekat dalam tangisan 
Duhai, mengapa nafas tak lepas bersama jeritan 
Sesudahmu tiada lagi kebaikan dalam kehidupan 
Aku menangis karena aku takut hidupku akan kepanjangan 

Kala rinduku memuncak, kujenguk pusaramu dengan tangisan 

Aku menjerit meronta tanpa mendapatkan jawaban 
Duhai yang tinggal di bawah tumpukan debu, tangisan memelukku 
Kenangan padamu melupakan daku dari segala musibat yang lain 
Jika engkau menghilang dari mataku ke dalam tanah, 
engkau tidak hilang dari hatiku yang pedih 

Berkurang sabarku bertambah dukaku 
setelah kehilangan Khatamul Anbiya 
Duhai mataku, cucurkan air mata sederas derasnya 
jangan kautahan bahkan linangan darah 

Ya Rasul Allah, wahai kekasih Tuhan 
pelindung anak yatim dan dhuafa 
Setelah mengucur air mata langit 
bebukitan, hutan, dan burung 
dan seluruh bumi menangis 

Duhai junjunganku, 
untukmu menangis tiang-tiang Ka’bah 
bukit-bukit dan lembah Makkah 
Telah menangisimu mihrab 
tempat belajar Al-Quran di kala pagi dan senja 
Telah menangisimu Islam 
sehingga Islam kini terasing di tengah manusia 
Sekiranya kau lihat mimbar yang pernah kau duduki 
akan kau lihat kegelapan setelah cahaya

(Ini adalah puisi yang konon dibacakan oleh Sayyidah Fatimah Az-Zahra setiap kali beliau mengunjungi makam ayahandanya, Rasulullah, Muhammad SAW)

0 komentar:

Posting Komentar