Minggu, 27 April 2014

Takfiri: "Kami akan Kehilangan Benteng Utama di Homs"


Elemen-elemen takfiri di Suriah dalam sebuah pernyataan mengatakan, dalam waktu dekat akan kehilangan benteng terakhir mereka di propinsi Homs, Kamis, 24/04/14.

Homs merupakan salah satu kota pertama Suriah yang mengalami kerusuhan yang saat ini masih dikuasai oleh elemen-elemen Takfiri dan dijadikan sebagai benteng utama mereka.

Benteng itu dikepung oleh Tentara Suriah selama hampir 700 hari, namun nampaknya jalan-jalan sempit dan bangunan batu yang menyusun kota tua itu mampu memberikan angin surga dan perlindungan kepada Takfiri untuk tetap eksis sejauh ini. Tentara menyebut, sekitar 1.000 Takfiri yang menolak gencatan senjata yang ditengahi PBB awal tahun ini memungkinkan bagi ratusan dari mereka melarikan diri dari pengepungan ketat tersebut.

Menurut jaringan Takfiri, pengepungan di daerah teroris yang tersisa berada di bawah serangan berat Tentara Suriah sejak pekan lalu, demikian menurut pernyataan militan anti-pemerintah.

"Jika tidak ada gencatan senjata, kota tua itu akan jatuh dalam beberapa hari mendatang," kata Abu Rami al-Homsi.

Homsi yang namanya adalah alias, menuturkan, beberapa unit Takfiri mencoba melarikan diri, dan sebagian lain ingin melakukan negosiasi menarik diri dengan tentara Suriah dan meninggalkan daerah yang mereka duduki," katanya.

Media pemerintah Suriah sebelumnya membantah pembicaraan negoisasi tersebut dan memuji operasi Tentara Suriah untuk membersikan sarang teroris.

Homsi lebih lanjut mengatakan, banyak teroris yang tersisa mengalami kelaparan, sementara unit mereka berencana menyerahkan diri atau membubarkan diri.

"Pemerintah berusaha menggoda para militan untuk menyerah dengan janji-janji makanan dan kunjungan keluarga mereka," katanya. Puluhan dari mereka tampaknya bersedia untuk menerima tawaran itu", katanya lagi.

Mayoritas elemen-elemen Takfiri yang mengusai kota tua itu adalah Front al-Nusra dan saingannya utama satu ideologi dari Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Meskipun keduanya saling bunuh di Suriah timur, namun kelompok Takfiri ini tetap bersekutu di medan perang khususnya di bagian barat negara itu.

Pemerintah Suriah dalam beberapa pekan terakhir mengatakan berhasil mengontrol beberapa pusat benteng utama Takfiri, termasuk Homs dan pinggiran timur Damaskus, dan berusaha mengusai penuh sebelum pemilihan presiden yang ditetapkan 3 Juni mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar